Strategi Pembelajaran Deep Learning untuk Siswa 2025

Modul ajar dengan pendekatan Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka dirancang untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, bermakna, dan menyenangkan.
Pendekatan ini mempunyai tiga elemen utama yaitu Mindful Learning (memahami keberagaman cara belajar siswa), Meaningful Learning (mendorong berpikir kritis dan relevansi dunia nyata), dan Joyful Learning (membuat pembelajaran menyenangkan dan memotivasi).
Struktur modul ajar tetap mengacu pada komponen utama, yaitu informasi umum (penyusun, kelas, topik, alokasi waktu, dan profil pelajar Pancasila) serta komponen inti (tujuan pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, emosional, dan sosial).
Misalnya, dalam pembelajaran tentang pengelolaan dana kas kecil, siswa tidak hanya memahami konsepnya, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Hal ini menjadikan pembelajaran lebih mendalam dan aplikatif sesuai dengan pendekatan Deep Learning.
Bagian kedua dari komponen inti dalam modul ajar dengan pendekatan Deep Learning adalah pertanyaan pemantik, yang dirancang untuk mengaktifkan mindful learning dan meaningful learning.
Contoh pertanyaan pemantik Mindful Learning, "Apakah Anda pernah mengelola keuangan pribadi atau kelompok sebelumnya? Bagaimana pengalamannya?
Pertanyaan tersebut untuk membangun kesadaran siswa terhadap pengalaman pribadi mereka dalam mengelola keuangan.
Mengapa pengelolaan dana kas kecil sangat penting dalam sebuah usaha atau organisasi?
Pertanyaan pemantik tersebut untuk mengajak siswa menyadari pentingnya konsep ini dalam kehidupan nyata.
Contoh pertanyaan pemantik Meaningful Learning, "Apa yang akan terjadi jika dana kas kecil tidak dikelola dengan baik di sebuah perusahaan?
Pertanyaan tersebut mengundang siswa berpikir kritis mengenai dampak nyata dari pengelolaan keuangan yang buruk.
Persiapan Pembelajaran mencakup asesmen diagnostik nonkognitif dan kognitif untuk memahami karakteristik serta kebutuhan siswa.
Guru juga menyiapkan materi seperti bahan tayang, video, dan artikel yang sesuai dengan gaya belajar siswa (visual, auditori, atau kinestetik).
Dengan pendekatan ini, pembelajaran tidak hanya berpusat pada materi, tetapi juga relevan, aplikatif, dan berdampak bagi siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran berbasis Problem-Based Learning (PBL) dengan pendekatan Deep Learning, struktur kegiatan terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
Setiap tahapannya dirancang untuk memaksimalkan elemen mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning.
Contoh Modul Ajar dengan pendekatan Deep Learning:
1. Pendahuluan
Pendahuluan bertujuan untuk membangun kesadaran siswa (mindful learning) dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (joyful learning).
Refleksi awal: Guru mengajukan pertanyaan pemantik, misalnya:
Coba berpikir sejenak, apakah Anda sudah cukup bijak dalam mengelola keuangan pribadi? Apa yang Anda harapkan dari pembelajaran ini?
Kegiatan rutin yang diawali membuka kelas dengan salam dan doa, mengecek kehadiran dan
menyatakan perasaan siswa hari ini, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti (Sintaks Problem-Based Learning)
Pada tahap ini, pembelajaran mengikuti sintaks metode PBL, dengan menekankan meaningful learning dan joyful learning.
1). Orientasi Masalah
Siswa diberikan video atau artikel tentang kasus nyata pengelolaan keuangan, misalnya video dari YouTube tentang pentingnya pengelolaan dana kas kecil.
Siswa diajak untuk menganalisis: "Apa yang terjadi jika sebuah usaha kecil tidak mengelola dana kas dengan baik?
2). Mengorganisasi Peserta Didik
Siswa dibagi ke dalam kelompok untuk mendiskusikan kasus yang diberikan, guru menjelaskan peran masing-masing dalam kelompok dan memberikan arahan diskusi.
3). Membimbing Penyelidikan
Siswa mencari informasi lebih lanjut melalui sumber-sumber yang tersedia (buku, internet, wawancara sederhana).
Mereka mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan keuangan dan mencari solusi yang relevan.
4). Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Siswa menyusun solusi berdasarkan hasil penyelidikan dan menyajikannya dalam bentuk PowerPoint, poster, atau video pendek.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil mereka di depan kelas.
5). Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Siswa merefleksikan solusi yang telah mereka buat: Apakah solusi ini dapat diterapkan dalam kehidupan nyata?
Guru dan teman sekelas memberikan umpan balik terhadap presentasi masing-masing kelompok.
3. Penutup
Pada tahap ini, guru dan siswa melakukan refleksi untuk memastikan pemahaman mendalam (mindful learning).
Diskusi reflektif: Siswa menjawab pertanyaan seperti " Apa pembelajaran utama yang Anda dapatkan hari ini?
Kesimpulan: Guru menegaskan poin-poin penting dari pembelajaran.
Umpan balik dan motivasi: Guru memberikan dorongan agar siswa menerapkan pembelajaran dalam kehidupan nyata.
Refleksi: Siswa menilai manfaat pembelajaran, sementara guru mengevaluasi efektivitas metode yang digunakan.
Pendekatan ini tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga melatih siswa berpikir kritis, memahami konsep dalam konteks nyata, dan menikmati proses belajar mereka.***
Untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan informasi terkini, unduh dan dapatkan update berita terbaru! cukup klik link berikut ini: [Link] Segera unduh dan nikmati kemudahan dalam mengikuti berbagai informasi menarik!
Tidak ada komentar: